Trenbola – Anthony Jomah Ballah merupakan salah satu nama besar di kancah sepak bola Indonesia, terutama bagi penggemar Liga Indonesia pada akhir 90-an hingga awal 2000-an.
Pemain asal Liberia ini pernah membela sejumlah klub besar di Indonesia, seperti Persita Tangerang, PSM Makassar, PSIS Semarang, Arema, hingga Persebaya Surabaya. Namun, di balik kesuksesannya di lapangan hijau, Jomah Ballah menyimpan kisah hidup yang penuh perjuangan.
Awal Mula Kecintaan pada Sepak Bola
Lahir di Liberia, negara yang memiliki sejarah panjang dalam sepak bola, Jomah Ballah sudah mengenal olahraga ini sejak usia 7 tahun.
Ia terinspirasi oleh ayahnya yang juga seorang pencinta sepak bola dan menjadi sosok yang pertama kali mengenalkannya pada dunia si kulit bundar.
“Keluarga saya sangat mendukung karena sebagian besar dari mereka juga pemain bola, walau kondisi negara dilanda perang. Ayah saya yang sering mengajarkan bermain sepak bola sejak masih kecil,” ungkap Jomah Ballah dalam sebuah wawancara di kanal YouTube Bicara Bola by Akmal.
Tragedi Perang dan Kehilangan Ayah
Di balik perjalanan kariernya yang gemilang, Jomah Ballah harus menghadapi kenyataan pahit sejak remaja. Ayahnya, yang merupakan seorang prajurit militer dan dokter di Liberia, gugur saat menjalankan tugas kemanusiaan di tengah perang yang berkecamuk di negaranya. Kejadian tragis ini terjadi pada tahun 1993, saat Jomah Ballah masih berusia 14 tahun.
“Ayah saya adalah seorang prajurit militer di Liberia dan dia gugur ketika perang di negara saya. Dia sedang memberikan pertolongan medis kepada prajurit yang terluka, namun terkena tembakan dan meninggal dunia,” kenangnya.
Inspirasi dari George Weah dan Karier Sepak Bola
Sebagai anak muda yang tumbuh di Liberia, Jomah Ballah tidak bisa lepas dari pengaruh George Weah, legenda sepak bola yang menjadi inspirasi bagi banyak pemain asal Liberia.
George Weah, yang pernah membela AC Milan dan meraih Ballon d’Or pada tahun 1995, kemudian sukses berkarier di luar sepak bola dengan menjadi Presiden Liberia pada 2017.
“Sosok George Weah adalah satu untuk semua. Kita semua menghormatinya, melihat prestasi dia baik di dalam maupun luar lapangan. Sampai akhirnya rakyat mendukungnya menjadi Presiden,” ujar Jomah Ballah.
Bakatnya di dunia sepak bola membawa Jomah Ballah masuk ke Timnas Liberia U-16. Meski tidak lama membela tim nasional, pengalaman tersebut semakin memotivasinya untuk meniti karier profesional di berbagai klub hingga akhirnya hijrah ke Indonesia.
“Meski negara saya perang, kita sering berpindah-pindah tempat dan tetap bermain sepak bola. Saat perang mulai mereda, sepak bola mulai bangkit lagi, dan saya dipanggil masuk Timnas Liberia U-16 oleh pelatih dari Jerman. Saat itu, saya masih berumur 15 tahun,” ungkapnya.
Di lapangan, Jomah Ballah dikenal sebagai gelandang serang yang cakap, meskipun ia juga kerap dimainkan sebagai striker maupun gelandang bertahan, tergantung kebutuhan tim.
Perjalanan hidup Anthony Jomah Ballah adalah kisah inspiratif tentang perjuangan, kehilangan, dan kecintaan terhadap sepak bola.
Dari seorang anak yang tumbuh di tengah perang hingga menjadi pemain profesional di Indonesia, kisahnya membuktikan bahwa sepak bola bisa menjadi jalan keluar dari berbagai kesulitan hidup.