
Trenbola – Arsenal kembali menghadapi tantangan besar dalam upaya meraih gelar Premier League musim ini.
Meskipun tampil kompetitif dalam dua musim terakhir, tim asuhan Mikel Arteta tampaknya mengalami kendala yang bisa menghambat peluang mereka.
Legenda Manchester United, Gary Neville, memberikan analisis tajam mengenai alasan utama mengapa The Gunners berisiko gagal dalam perburuan gelar.
Menurutnya, bukan hanya cedera yang menjadi masalah, tetapi juga kurangnya fleksibilitas dalam permainan The Gunners.
Kekurangan Arsenal di Lini Depan
Salah satu faktor utama yang melemahkan Arsenal musim ini adalah krisis di lini depan. Cedera yang dialami Gabriel Jesus dan Kai Havertz pada awal tahun 2025 membuat Arsenal kehilangan opsi penyerang tengah.
Keputusan manajemen untuk tidak mendatangkan striker baru pada bursa transfer Januari menjadi bumerang, terutama ketika hanya Havertz yang tersedia untuk mengisi posisi tersebut.
Akibatnya, Arteta terpaksa menggunakan gelandang Mikel Merino sebagai penyerang dalam beberapa pertandingan.
Keputusan ini sempat membuahkan hasil saat Arsenal mengalahkan Leicester City 2-0, dengan Merino mencetak dua gol.
Namun, ketika menghadapi West Ham, Arsenal justru tumbang 0-1, yang semakin memperlebar jarak mereka dengan pemuncak klasemen, Liverpool. Saat ini, The Gunners tertinggal 11 poin dengan satu laga tersisa.
Analisis Gary Neville: Arsenal Kurang Fleksibel
Dalam wawancaranya dengan Sky Sports, Neville menilai bahwa The Gunners seharusnya bisa tampil lebih baik meskipun kehilangan pemain kunci.
“Mereka telah gagal. Bahkan tanpa pemain kunci, mereka tetap harus menyelesaikan pekerjaan itu kemarin,” ujar Neville.
Neville juga menyoroti bahwa The Gunners semakin dekat dengan gelar dalam dua musim terakhir, tetapi justru mengalami kendala di saat tim lain tidak begitu dominan.
Dengan Manchester City yang tidak tampil terlalu kuat musim ini, seharusnya The Gunners bisa memanfaatkan peluang untuk menjadi juara. Sayangnya, performa mereka justru kurang meyakinkan.
Kritik terhadap Permainan yang Kaku
Salah satu kelemahan terbesar The Gunners musim ini, menurut Neville, adalah kurangnya fleksibilitas dalam permainan mereka.
“Arsenal menjadi sangat kaku. Mereka terlihat lamban, kadang-kadang membosankan untuk ditonton,” tambahnya.
Neville membandingkan kondisi Arsenal dengan Liverpool yang kini dilatih oleh Arne Slot. Ia mengira Liverpool akan mengalami penurunan setelah kepergian Jurgen Klopp, tetapi Slot justru mampu mempertahankan performa tim dengan tenang dan penuh kendali.
Sebaliknya, Arsenal belum menunjukkan dinamika yang cukup untuk mengatasi situasi sulit. Kurangnya kreativitas dan variasi taktik membuat mereka kesulitan menghadapi lawan-lawan yang bermain disiplin dalam bertahan.
Dengan performa yang masih belum konsisten dan kurangnya solusi di lini depan, The Gunners menghadapi tantangan besar dalam mengejar Liverpool di puncak klasemen.
Neville menegaskan bahwa kegagalan The Gunners bukan hanya karena cedera, tetapi juga karena ketidakmampuan mereka untuk beradaptasi dengan situasi yang ada.
Jika tidak segera menemukan solusi, Arsenal bisa kembali mengalami kegagalan tipis dalam perebutan gelar yang telah dinantikan selama 21 tahun. Trenbola