Trenbola – Arsenal memastikan diri lolos ke babak 16 besar Liga Champions setelah mengalahkan Girona dengan skor 2-1 dalam laga yang berlangsung penuh drama.
The Gunners sempat tertinggal lebih dulu lewat gol Arnaut Danjuma, namun mampu membalikkan keadaan berkat penalti Jorginho dan gol spektakuler Ethan Nwaneri.
Dengan hasil ini, Arsenal finis di peringkat ketiga klasemen grup dan akan menunggu hasil play-off bulan depan untuk menentukan lawan mereka di babak gugur.
Kemenangan ini juga mencatatkan sejarah bagi klub, menandai kemenangan tandang beruntun di Liga Champions untuk pertama kalinya sejak 2016.
Danjuma Kejutkan Arsenal di Babak Pertama
Arsenal memulai laga dengan dominasi penuh, berusaha mencatatkan kemenangan keempat berturut-turut di Liga Champions untuk pertama kalinya sejak 2005.
Raheem Sterling hampir mencetak gol melalui tembakan melengkung, sementara Leandro Trossard juga mendapatkan peluang tetapi gagal memanfaatkannya.
Pada menit ke-11, Arsenal sempat mengira mereka telah mencetak gol lewat Riccardo Calafiori, tetapi wasit menganulirnya karena offside.
Statistik menunjukkan bahwa 43% permainan berlangsung di area pertahanan Girona dalam 25 menit pertama. Namun, justru tim tuan rumah yang membuka keunggulan lebih dulu.
Menit ke-28, Juanpe mengirim umpan terobosan kepada Arnaut Danjuma yang berhasil lepas dari kawalan Thomas Partey.
Dengan penyelesaian cerdik, Danjuma melepaskan tembakan melengkung yang tak mampu dihalau kiper Arsenal, membawa Girona unggul 1-0.
Arsenal Bangkit Lewat Penalti Jorginho dan Gol Nwaneri
Girona hanya mampu mempertahankan keunggulan mereka selama 10 menit. Arsenal mendapatkan penalti setelah Thomas Partey dijatuhkan di kotak terlarang oleh Arnau Martinez. Jorginho yang menjadi eksekutor menjalankan tugasnya dengan sempurna, menyamakan skor menjadi 1-1.
Empat menit sebelum babak pertama berakhir, momen ajaib terjadi. Ethan Nwaneri, pemain muda berusia 17 tahun, menerima bola dari Trossard di dalam kotak penalti.
Dengan percaya diri, ia menggiring bola untuk mendapatkan sudut tembakan terbaik sebelum melepaskan tendangan keras yang gagal dihentikan Pau Lopez.
Gol ini menjadikannya sebagai pencetak gol termuda kedua asal Inggris dalam sejarah Liga Champions, setelah Jude Bellingham.
Arsenal hampir menambah keunggulan sebelum jeda, tetapi tembakan keras Trossard membentur mistar gawang setelah menerima umpan dari Martin Odegaard.
VAR Selamatkan Arsenal dari Petaka
Memasuki babak kedua, Arsenal tetap tampil menekan. Pau Lopez melakukan penyelamatan gemilang untuk mencegah gol bunuh diri dari Alejandro Frances. Sementara itu, Gabriel dan Jurrien Timber hampir mencetak gol dari situasi bola mati.
Girona tidak menyerah begitu saja. Mereka berhasil mencetak gol di menit-menit akhir melalui Cristhian Stuani dalam sebuah serangan balik cepat. Namun, Arsenal bisa bernapas lega setelah VAR menganulir gol tersebut karena offside.
Di masa tambahan waktu, The Gunners mendapatkan penalti kedua setelah Alejandro Frances menyentuh bola di kotak terlarang.
Raheem Sterling maju sebagai eksekutor, tetapi Pau Lopez dengan cemerlang menepis tendangannya. Meski demikian, Arsenal tetap berhasil mempertahankan kemenangan dan memastikan langkah mereka ke babak 16 besar.
Kemenangan dramatis ini tidak hanya memastikan Arsenal melaju ke fase gugur Liga Champions, tetapi juga menunjukkan ketangguhan mereka dalam menghadapi tekanan.
Ethan Nwaneri mencuri perhatian dengan gol spektakulernya, sementara peran Jorginho dalam menjaga ketenangan di momen krusial sangat berpengaruh.
Dengan kemenangan ini, Arsenal bisa menunggu hasil play-off dengan tenang sebelum kembali berjuang di babak selanjutnya.
Performa impresif di laga ini juga menjadi sinyal positif bagi The Gunners untuk melangkah lebih jauh di kompetisi elit Eropa musim ini. Trenbola