
Trenbola – Naturalisasi pemain sepak bola asing yang memiliki keturunan Indonesia menjadi langkah strategis bagi PSSI dalam memperkuat Timnas Indonesia.
Baru-baru ini, dua pemain asal Belanda, Dion Markx dan Tim Geypens, telah resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI).
Keputusan ini mendapat berbagai reaksi, salah satunya dari rekan mereka, Mauresmo Hinoke, yang sempat hampir mendapatkan paspor Indonesia.
Namun, sayangnya, ia gagal karena terganjal regulasi FIFA. Bagaimana perjalanan mereka hingga akhirnya bisa memperkuat Garuda? Simak ulasannya berikut ini.
Mauresmo Hinoke Terharu dengan Naturalisasi Dion Markx dan Tim Geypens
Mauresmo Hinoke, yang bermain sebagai winger untuk klub Liga 2 Belanda, Top Oss, menunjukkan rasa haru atas keberhasilan Dion Markx dan Tim Geypens dalam proses naturalisasi.
Melalui akun Instagram pribadinya, @mauresmoo, ia mengunggah ulang postingan PSSI yang memperlihatkan kedua rekannya mencium bendera Indonesia.
Dengan emoji terharu yang ia sematkan, Mauresmo seolah mengungkapkan kebanggaannya sekaligus kesedihannya karena gagal mengikuti jejak mereka.
Mauresmo Hinoke Hampir Menjadi WNI
Pada awalnya, Mauresmo Hinoke diproyeksikan sebagai salah satu pemain naturalisasi yang akan memperkuat Timnas Indonesia U-20.
Pelatih Indra Sjafri bahkan menyertakannya dalam skuad Garuda Muda untuk ajang Toulon Cup 2024.
Di kompetisi tersebut, ia tampil gemilang sebagai penyerang dan menunjukkan performa terbaik dibandingkan kandidat naturalisasi lainnya.
Salah satu penampilan impresifnya terjadi saat melawan Jepang U-20, di mana ia mencetak satu-satunya gol untuk Timnas Indonesia U-20 dalam laga yang berakhir dengan skor 1-4.
Berkat penampilannya, Indra Sjafri merekomendasikan agar Mauresmo Hinoke, bersama Dion Markx dan Tim Geypens, melanjutkan proses naturalisasi.
Namun, sayangnya, Mauresmo gagal menjadi WNI karena terbentur aturan FIFA. Regulasi mengharuskan pemain memiliki garis keturunan Indonesia maksimal dari kakek atau nenek.
Sementara itu, darah Indonesia Mauresmo hanya berasal dari buyutnya, sehingga ia tidak memenuhi syarat untuk berpindah federasi ke PSSI.
Dion Markx dan Tim Geypens Tidak Bisa Perkuat Timnas Indonesia U-20 di Piala Asia U-20 2025
Meski telah mendapatkan status sebagai WNI, Dion Markx dan Tim Geypens tidak dapat membela Timnas Indonesia U-20 di Piala Asia U-20 2025 yang akan berlangsung di China pada 12 Februari hingga 1 Maret 2025.
Hal ini dikarenakan batas pendaftaran pemain untuk turnamen tersebut sudah ditutup sejak pertengahan Januari 2025.
Namun, peluang mereka untuk memperkuat Garuda Nusantara masih terbuka jika Timnas Indonesia U-20 berhasil melaju ke semifinal dan lolos ke Piala Dunia U-20 2025.
Jika skenario ini terwujud, Dion Markx dan Tim Geypens akan menjadi bagian dari skuad yang berlaga di turnamen prestisius tersebut.
Di luar itu, keduanya masih memiliki kesempatan besar untuk memperkuat Timnas Indonesia U-23 dan tim senior.
Pada tahun 2025, Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Kualifikasi Piala Asia U-23 2026 serta SEA Games 2025. Keberadaan dua pemain berbakat ini tentu akan menjadi tambahan kekuatan bagi Garuda Muda.
Naturalisasi Dion Markx dan Tim Geypens menjadi angin segar bagi sepak bola Indonesia. Dengan status baru sebagai WNI, mereka siap memberikan kontribusi besar bagi Timnas Indonesia di berbagai level.
Meski tak bisa membela Timnas U-20 di Piala Asia U-20 2025, peluang mereka masih terbuka di turnamen mendatang.
Sementara itu, Mauresmo Hinoke harus menerima kenyataan pahit karena gagal mendapatkan paspor Indonesia akibat aturan FIFA.
Meski demikian, keputusan ini tetap membawa dampak positif bagi perkembangan sepak bola nasional, terutama dalam upaya memperkuat skuad Garuda. Trenbola