Trenbola – Kabar kurang menyenangkan datang dari calon pemain naturalisasi Timnas Indonesia, Jairo Riedewald. Gelandang andalan Royal Antwerp FC ini menghadapi ancaman sanksi berat setelah insiden kontroversial dalam pertandingan Liga Belgia melawan STVV pada Sabtu (25/1).
Hukuman yang dijatuhkan kepada pemain berusia 28 tahun ini bisa berdampak pada kelanjutan kariernya di klub sekaligus membuka peluang percepatan proses naturalisasinya ke Timnas Indonesia.
Insiden Kartu Merah dan Sanksi Berat
Dalam laga melawan STVV, Jairo Riedewald menerima kartu merah langsung di masa injury time akibat aksinya yang melibatkan kontak fisik dengan Joel Chima Fujita, pemain lawan. Insiden ini langsung mendapat perhatian besar dari publik dan otoritas sepak bola Belgia.
Berdasarkan laporan dari media setempat, GVA, Asosiasi Sepak Bola Belgia (KBVB) merekomendasikan skorsing tiga pertandingan untuk Riedewald.
Selain itu, ia juga dikenai denda sebesar 3.500 Euro atau sekitar Rp59,5 juta. Keputusan ini diperkuat setelah kantor kejaksaan federasi meninjau ulang rekaman VAR dan menemukan kesalahan yang dianggap cukup berat.
“Kantor kejaksaan Asosiasi Sepak Bola Belgia (KBVB) ingin menjatuhkan skorsing tiga hari kepada Jairo Riedewald (Antwerp) setelah melakukan pukulan ke wajah lawannya Fujita (STVV),” tulis media GVA.
Dengan hukuman ini, Riedewald baru bisa kembali bermain pada pertengahan atau akhir Februari 2025. Absennya pemain kunci ini tentu menjadi kerugian besar bagi Royal Antwerp, yang sedang bersaing di kompetisi domestik dan Eropa.
Peluang Percepatan Naturalisasi
Di tengah kabar kurang menyenangkan ini, ada satu sisi positif yang bisa dimanfaatkan Timnas Indonesia. Dengan tidak adanya jadwal bertanding selama tiga pekan ke depan, proses administrasi naturalisasi Jairo Riedewald berpotensi mengalami percepatan.
Saat ini, namanya masuk dalam daftar pemain yang diusulkan untuk memperkuat Tim Garuda.
Jika semua berjalan lancar, mantan pemain Crystal Palace ini bisa segera bergabung dengan Timnas Indonesia dan memperkuat skuad asuhan Patrick Kluivert dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Tim Garuda dijadwalkan menghadapi dua laga krusial melawan Australia pada 20 Maret dan Bahrain pada 25 Maret 2025.
Dampak bagi Timnas Indonesia
Saat ini, Timnas Indonesia berada di posisi ketiga klasemen Grup C. Dengan format kualifikasi yang hanya memberikan tiket otomatis kepada dua tim teratas, skuad Garuda harus bekerja keras untuk mengamankan tempat mereka di putaran selanjutnya.
Jika Riedewald dapat segera bergabung, kehadirannya diharapkan bisa menambah kekuatan lini tengah Indonesia.
Sebagai pemain dengan pengalaman bermain di Premier League dan Liga Belgia, kontribusi Riedewald bisa menjadi faktor pembeda dalam skema permainan Timnas Indonesia.
Selain itu, kehadirannya juga dapat meningkatkan kedalaman skuad, terutama di sektor gelandang bertahan dan distribusi bola.
Meskipun insiden kartu merah membawa konsekuensi negatif bagi Jairo Riedewald di Liga Belgia, hal ini bisa menjadi peluang bagi Timnas Indonesia untuk mempercepat proses naturalisasinya.
Jika proses ini berjalan dengan baik, Riedewald berpotensi tampil dalam laga-laga penting kualifikasi Piala Dunia 2026 bersama Timnas Garuda.
Kehadirannya akan memberikan dampak positif bagi skuad asuhan Patrick Kluivert dalam menghadapi tantangan di kompetisi internasional. Trenbola