
Trenbola – Juventus, salah satu klub raksasa Serie A Italia, akhirnya menunjukkan tanda-tanda pemulihan finansial setelah sebelumnya mengalami kerugian besar.
Klub berjuluk “Si Nyonya Tua” ini sempat mengalami defisit hingga €95,1 juta (Rp1,6 triliun). Namun, dalam laporan keuangan terbaru, Si Nyonya Tua berhasil meraih laba sebesar €16,9 juta (sekitar Rp260 miliar).
Meskipun musim ini mereka mengalami kekecewaan di lapangan, terutama dengan tersingkir dari Liga Champions dan Coppa Italia, kondisi finansial klub justru mengalami peningkatan signifikan.
Apa yang menyebabkan perubahan drastis ini? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Juventus dan Perjuangan di Lapangan
Secara performa di lapangan, Juventus belum mencapai hasil yang diharapkan. Mereka tersingkir dari Liga Champions secara mengejutkan setelah kalah dari PSV Eindhoven dalam babak play-off melalui perpanjangan waktu.
Selain itu, harapan meraih gelar Coppa Italia juga pupus setelah mereka kalah dari Empoli lewat adu penalti di perempat final.
Hal ini tentunya menjadi pukulan bagi para penggemar dan tim, mengingat Si Nyonya Tua merupakan salah satu klub dengan sejarah panjang dan dominasi di sepak bola Italia. Meski demikian, di luar lapangan, kondisi klub justru membaik secara finansial.
Kebangkitan Finansial Juventus
Berbeda dengan performa mereka di lapangan, kondisi finansial Juventus mengalami peningkatan yang luar biasa. Laporan keuangan untuk enam bulan pertama musim ini menunjukkan bahwa klub berhasil mencatatkan keuntungan sebesar €16,9 juta.
Padahal, pada periode yang sama musim sebelumnya, Juventus mencatatkan kerugian besar sebesar €95,1 juta.
Peningkatan ini terutama dipengaruhi oleh partisipasi mereka di Liga Champions. Musim lalu, Juventus gagal berpartisipasi di kompetisi elite Eropa karena sanksi terkait penyimpangan keuangan serta pengurangan poin di Serie A.
Namun, kembalinya mereka ke Liga Champions membawa dampak positif yang signifikan terhadap pendapatan klub.
Lonjakan Pendapatan 53%
Salah satu faktor utama yang mendukung kebangkitan finansial Juventus adalah lonjakan pendapatan yang mencapai 53%.
Jika pada enam bulan pertama musim sebelumnya pendapatan mereka hanya mencapai €190,6 juta, kini angka tersebut meningkat drastis menjadi €291,6 juta.
Pendapatan ini berasal dari berbagai sumber, termasuk hak siar Liga Champions, sponsor, serta peningkatan penjualan tiket pertandingan.
Kembalinya Si Nyonya Tua ke kompetisi elite Eropa memang menjadi faktor krusial dalam perbaikan kondisi keuangan klub.
Meski Juventus masih mengalami tantangan besar dalam hal prestasi di lapangan, kondisi finansial mereka menunjukkan pemulihan yang luar biasa.
Keuntungan sebesar €16,9 juta menjadi angin segar bagi klub yang sempat mengalami defisit besar sebelumnya.
Dengan meningkatnya pendapatan hingga 53% berkat partisipasi di Liga Champions, Si Nyonya Tua kini memiliki fondasi yang lebih stabil untuk kembali bersaing di level tertinggi.
Ke depan, tantangan bagi Juventus adalah menjaga keseimbangan antara performa di lapangan dan stabilitas finansial.
Jika mereka mampu mengelola keuangan dengan baik serta meningkatkan performa di kompetisi, bukan tidak mungkin Juventus akan kembali menjadi kekuatan dominan di sepak bola Eropa dan Italia. Trenbola