Trenbola – Juventus tengah menghadapi masa sulit di bawah kepemimpinan Thiago Motta. Dua kekalahan beruntun melawan Napoli dan Benfica semakin memperburuk situasi klub.
Mantan pelatih Juventus, Fabio Capello, memberikan kritik pedas terhadap strategi dan keputusan taktis yang diambil oleh Motta.
Capello menilai bahwa Motta belum menemukan formula terbaik untuk timnya. Dalam wawancara dengan La Gazzetta dello Sport, Capello menyoroti perubahan posisi pemain yang dianggap tidak efektif.
“Dia mengubah enam pemain dan menempatkan mereka di posisi yang tidak sesuai,” ujar Capello.
Rotasi Pemain yang Dinilai Bermasalah
Salah satu aspek yang paling dikritik oleh Capello adalah rotasi pemain yang dilakukan Motta. Dalam kekalahan melawan Benfica, beberapa keputusan taktis yang diambil justru merugikan tim.
Timothy Weah dipasang sebagai bek sayap, Weston McKennie dimainkan di sisi kiri, dan Kenan Yildiz ditempatkan di belakang striker.
“Pelatih belum berhasil membuat tim bermain sesuai keinginannya,” tegas Capello.
Capello menekankan bahwa Motta tampaknya hanya memiliki satu pendekatan taktis tanpa mempertimbangkan karakteristik pemain yang dimilikinya.
“Sebagai pelatih, Anda harus memahami keahlian pemain dan menempatkan mereka di posisi terbaik,” tambahnya.
Manajemen Transfer Juventus Dipertanyakan
Selain keputusan taktis, Capello juga mengkritik kebijakan transfer Juventus. Klub telah mengeluarkan lebih dari €200 juta di bursa transfer musim panas, tetapi hasil yang didapat belum sesuai ekspektasi.
Pada bursa transfer Januari, Juventus mendatangkan Alberto Costa, Randal Kolo Muani, dan Renato Veiga, namun dampaknya masih minim.
“Jika pemain yang didatangkan tidak sesuai dengan kebutuhan tim, maka tanggung jawabnya adalah kolektif, bukan hanya pelatih,” ujar Capello.
Dusan Vlahovic dan Masalah Kepemimpinan di Juventus
Capello juga menyoroti cara Motta mengelola Dusan Vlahovic, pencetak gol terbanyak Juventus musim ini. Striker asal Serbia itu sering kali dicadangkan karena dianggap tidak cocok dengan sistem permainan Motta.
“Vlahovic adalah striker yang membutuhkan bola di kotak penalti, tetapi Juventus tidak memberikan itu. Ini adalah masalah yang harus segera diselesaikan,” tegas Capello.
Selain itu, pergantian kapten yang dilakukan Motta sebanyak tujuh kali musim ini dianggap sebagai tanda bahwa Juventus kehilangan figur pemimpin di lapangan. Capello menilai bahwa pergantian armband yang terlalu sering justru membuat tim kehilangan stabilitas.
“Kapten bukan hanya sekadar simbol sebelum pertandingan, tetapi juga pemimpin di dalam dan luar lapangan,” ujar Capello.
Juventus Harus Segera Bangkit
Thiago Motta dan Juventus kini menghadapi tekanan besar untuk segera bangkit dari keterpurukan. Capello menegaskan bahwa hasil harus segera didapat, mengingat Juventus adalah klub besar dengan ekspektasi tinggi.
“Dia punya waktu terbatas di klub sebesar Juventus. Jika tidak segera menemukan solusi, situasi akan semakin sulit,” kata Capello.
Selain itu, manajemen klub juga perlu mengevaluasi strategi transfer mereka. Investasi besar harus memberikan hasil nyata di lapangan agar Juventus bisa kembali bersaing di papan atas Serie A.
“Juventus adalah klub besar dengan sejarah panjang. Fans ingin melihat tim mereka menang, bukan terus-menerus kecewa,” pungkas Capello. Trenbola