Trenbola – Luka Modric kembali membuktikan kualitasnya sebagai salah satu gelandang terbaik dunia. Di usianya yang hampir menginjak 40 tahun, ia masih menjadi sosok kunci bagi Real Madrid.
Dalam kemenangan 2-0 atas Girona di Santiago Bernabeu pada lanjutan LaLiga, Modric mencetak gol spektakuler yang membuat pelatih Carlo Ancelotti tak ragu menyebutnya sebagai “hadiah untuk sepak bola”.
Lantas, bagaimana peran Modric di Madrid saat ini dan masa depannya di klub? Berikut ulasannya.
Modric dan Gol Spektakulernya
Dalam laga melawan Girona pada Minggu (23/2), Modric membuka keunggulan Madrid pada menit ke-41 dengan tembakan indah yang tak mampu dihalau kiper lawan.
Vinicius Junior kemudian memastikan kemenangan Los Blancos dengan gol di menit-menit akhir. Hasil ini membuat Madrid terus bersaing ketat di puncak klasemen LaLiga bersama Barcelona.
Usai laga, Ancelotti memberikan pujian tinggi untuk Modric, menegaskan bahwa kontribusinya di tim masih sangat berharga meski tak lagi menjadi starter reguler.
“Modric adalah hadiah untuk sepak bola. Dia harus terus bermain selama dia menginginkannya. Apa pun yang dia lakukan, dia melakukannya dengan sangat baik.
Sepak bola dan kami di Real Madrid sangat beruntung memiliki dia sebagai legenda. Kualitas dan profesionalismenya adalah anugerah,” ujar Ancelotti, dikutip dari laman resmi klub.
Peran Modric di Real Madrid
Meskipun bukan lagi pilihan utama di starting XI, Modric tetap memiliki peran penting di dalam skuad. Musim ini, ia hanya sembilan kali tampil sebagai starter di LaLiga dan 15 kali turun dari bangku cadangan.
Namun, kehadirannya di ruang ganti memberikan pengaruh besar bagi para pemain muda. Pengalamannya menjadi faktor kunci dalam menjaga keseimbangan tim, terutama saat Madrid menghadapi laga-laga sulit.
Kontrak Modric bersama Madrid akan berakhir pada musim panas ini. Meski belum ada kepastian soal masa depannya, sang pemain masih menunjukkan dedikasi tinggi dan profesionalisme luar biasa.
Perbandingan dengan Paolo Maldini
Ancelotti pun membandingkan Modric dengan legenda AC Milan, Paolo Maldini, yang berhasil menjuarai Liga Champions pada usia 38 tahun dan baru pensiun dua tahun kemudian.
“Saya punya contoh lain, yaitu Maldini. Anda bisa membandingkan keduanya,” ujar Ancelotti.
“Mereka adalah panutan luar biasa. Bukan kebetulan mereka bisa bermain hingga usia 40 tahun. Faktor genetika berpengaruh, tapi yang lebih utama adalah profesionalisme, keseriusan, dan sikap mereka.”
Luka Modric terus membuktikan bahwa usia bukan penghalang bagi seorang pesepakbola untuk tetap berkontribusi di level tertinggi.
Gol spektakulernya ke gawang Girona hanya menegaskan bahwa ia masih memiliki sentuhan magis yang mampu membuat perbedaan di atas lapangan.
Meskipun masa depannya di Madrid masih belum pasti, satu hal yang jelas: Modric adalah legenda yang telah memberikan segalanya untuk sepak bola.
Bagi Real Madrid, ia bukan sekadar pemain, melainkan simbol profesionalisme dan dedikasi sejati. Trenbola
