Trenbola – Nasib striker timnas Indonesia, Rafael Struick, semakin memprihatinkan di klubnya, Brisbane Roar. Hingga pekan ke-15 A-League 2024/2025, Brisbane Roar terpuruk di dasar klasemen dengan hanya meraih 5 poin dari 15 pertandingan.
Dari jumlah tersebut, mereka hanya mencatat satu kemenangan, dua hasil imbang, dan 11 kekalahan. Hasil buruk ini semakin berdampak pada Rafael Struick yang semakin jarang mendapatkan kesempatan bermain.
Pemain berusia 21 tahun tersebut bahkan tidak diturunkan dalam tiga laga beruntun, membuatnya kehilangan momentum untuk berkembang dan meningkatkan kualitas permainannya.
Brisbane Roar Terpuruk di Dasar Klasemen
Brisbane Roar menjalani musim yang sangat buruk dengan rentetan hasil negatif. Pada Jumat (31/1/2025) sore, mereka kembali menelan kekalahan saat tumbang 0-1 dari Western Sydney Wanderers di kandang sendiri. Gol tunggal dalam pertandingan itu dicetak oleh Bozhidar Kraev pada menit ke-8.
Dengan hasil ini, Brisbane Roar semakin terpuruk di posisi juru kunci Liga Australia. Tim ini terlihat kesulitan untuk keluar dari zona degradasi dan terus mengalami kesulitan dalam mencetak gol maupun meraih kemenangan.
Minimnya Menit Bermain, Masa Depan Struick di Timnas Terancam
Rafael Struick semakin tersingkir dari skuad Brisbane Roar setelah kembali dari tugasnya bersama timnas Indonesia di ASEAN Cup 2024.
Sejak kembali, ia hanya mendapatkan kesempatan bermain selama 44 menit dalam tiga pertandingan. Namun setelah itu, Struick sama sekali tidak dimainkan dalam tiga laga terakhir Brisbane Roar.
Kondisi ini menjadi peringatan serius bagi Struick, terutama dalam upayanya mempertahankan tempat di timnas Indonesia di bawah asuhan pelatih baru, Patrick Kluivert.
Kluivert sendiri telah menegaskan pentingnya menit bermain di klub sebagai syarat utama bagi pemain yang ingin membela timnas.
Patrick Kluivert Ingatkan Pentingnya Menit Bermain
Dalam konferensi pers perkenalannya yang digelar di Hotel Mulia, Jakarta pada Minggu (12/1/2025), Kluivert menyoroti pentingnya kondisi fisik dan kebugaran pemain yang dipanggil ke timnas.
Menurutnya, pemain yang tidak mendapatkan cukup menit bermain di klub akan kesulitan bersaing di level internasional.
“Main di klub dan di negara sangat berbeda. Waktu persiapan singkat, level kebugaran pemain juga berbeda. Jika para pemain tidak memiliki menit bermain di klub, maka mereka tidak akan mendapatkan kesempatan.”
Kluivert juga menegaskan bahwa tim pelatih akan berdiskusi dengan pelatih fisik klub untuk memahami kondisi para pemain. Dengan begitu, mereka bisa menentukan apakah pemain tersebut siap tampil atau membutuhkan latihan ekstra.
Struick Harus Segera Ambil Keputusan
Situasi yang dialami Rafael Struick di Brisbane Roar tentu menjadi alarm bagi kariernya, baik di level klub maupun timnas.
Jika terus tersingkir dari skuad utama Brisbane Roar, peluangnya untuk mendapat panggilan ke timnas Indonesia bisa semakin menipis.
Untuk itu, Struick harus segera mencari solusi, baik dengan meningkatkan performanya di klub atau mempertimbangkan opsi lain seperti pindah ke klub yang bisa memberinya lebih banyak menit bermain.
Sebagai pemain muda, jam terbang yang cukup sangat penting untuk perkembangannya.
Minimnya menit bermain Rafael Struick di Brisbane Roar berpotensi mengancam tempatnya di timnas Indonesia. Dengan Brisbane Roar yang tengah terpuruk di dasar klasemen dan performa tim yang buruk, Struick semakin sulit mendapatkan kepercayaan dari pelatih klub.
Di sisi lain, Patrick Kluivert menegaskan bahwa menit bermain di klub adalah syarat utama untuk bisa membela timnas Indonesia. Jika tidak segera mendapatkan solusi, Struick bisa kehilangan tempatnya di skuad Garuda.
Kini, keputusan ada di tangan Struick. Apakah ia akan berjuang mendapatkan tempat di Brisbane Roar atau mencari peluang di klub lain? Yang jelas, menit bermain adalah kunci utama untuk memastikan masa depannya tetap cerah di level internasional. Trenbola