
Trenbola – Raphael Varane, mantan bek Manchester United, baru-baru ini mengungkapkan ketidaknyamanannya saat bermain di bawah asuhan Erik Ten Hag.
Menurutnya, taktik yang diterapkan pelatih asal Belanda tersebut terlalu kaku dan minim fleksibilitas, sehingga membuatnya sulit beradaptasi.
Hal ini berbanding terbalik dengan pengalaman Varane saat bermain di Real Madrid, di mana ia merasa lebih bebas dan fleksibel dalam menyesuaikan permainan di lapangan.
Pengalaman Varane di Manchester United
Varane bergabung dengan Manchester United pada musim panas 2021 setelah meraih berbagai gelar bersama Real Madrid.
Saat pertama kali datang ke Old Trafford, ia bekerja dengan beberapa pelatih seperti Ole Gunnar Solskjaer, Ralf Rangnick, dan Michael Carrick.
Di bawah kepemimpinan para pelatih tersebut, Varane merasa bisa beradaptasi dengan baik. Namun, kedatangan Erik Ten Hag mengubah dinamika tersebut.
Sang pelatih membawa gaya permainan yang menurut Varane sangat terstruktur dan kurang fleksibel.
Taktik Erik Ten Hag yang Dinilai Kaku
Dalam wawancaranya dengan The Athletic, Varane menyoroti perbedaan mencolok antara sistem permainan di Manchester United dan Real Madrid.
Ia menyebut bahwa di bawah Ten Hag, para pemain harus mengikuti pola permainan yang sudah ditentukan tanpa banyak ruang untuk improvisasi.
“Itu kebalikannya dengan Real Madrid. Pola permainannya sangat kaku dan sudah ditentukan sebelumnya. Sangat sedikit fleksibilitas dalam hal adaptasi di lapangan,” ungkapnya.
Varane juga menambahkan bahwa dalam sistem yang diterapkan oleh Ten Hag, pemain tidak memiliki banyak kebebasan untuk menyesuaikan strategi jika rencana awal tidak berjalan dengan baik.
“Rencana permainan sangat saksama, dengan banyak sekali informasi. Itu berbeda. Kami bisa berkata satu sama lain, ‘Kamu harus melakukannya lebih seperti ini’, daripada sistem yang sedikit terhalang oleh instruksi pelatih,” imbuhnya.
Hubungan Varane dengan Erik Ten Hag
Selain taktik yang dianggap kurang fleksibel, hubungan Varane dengan Ten Hag juga disebut-sebut tidak selalu harmonis.
Bahkan, suasana di dalam tim Manchester United terkadang menjadi tegang akibat keputusan yang diambil oleh sang pelatih.
“Kadang-kadang suasananya sangat menegangkan. Kadang-kadang ia berusaha mendengarkan masukan dari para pemain,” ujar Varane.
Namun, ia juga mengungkapkan bahwa ada saat-saat di mana Ten Hag membuat keputusan tanpa mempertimbangkan perasaan dan masukan dari para pemain.
Hal ini menyebabkan dinamika yang naik turun di dalam skuad Manchester United.
“Kadang-kadang ia membuat keputusan tanpa mendengarkan perasaan para pemain. Jadi ada pasang surut. Kadang-kadang suasananya rumit,” tambahnya.
Raphael Varane secara terbuka mengungkapkan ketidakpuasannya dengan sistem permainan yang diterapkan Erik Ten Hag di Manchester United.
Ia merasa bahwa taktik yang kaku dan kurangnya fleksibilitas dalam adaptasi di lapangan membuatnya sulit bermain nyaman.
Selain itu, hubungannya dengan sang pelatih juga tidak selalu berjalan mulus, menciptakan suasana yang tidak ideal di dalam tim.
Komentar Varane ini semakin menyoroti dinamika internal Manchester United di era kepemimpinan Ten Hag, yang terus menjadi bahan perbincangan di dunia sepak bola. Trenbola