
Trenbola – Seorang wasit asal Meksiko, Marco Antonio Ortiz Nava, mendapat hukuman larangan memimpin pertandingan di kompetisi CONCACAF selama enam bulan karena meminta tanda tangan Lionel Messi.
Hukuman tersebut diberikan karena sang wasit tidak bersikap profesional dan dapat menimbulkan penilaian negatif dari masyarakat.
Hal ini terjadi usai laga antara Inter Miami dan Sporting Kansas City. Sementara itu, Messi sendiri juga menghadapi sanksi di Major League Soccer (MLS) akibat insiden lainnya.
Wasit Marco Antonio Ortiz Nava Dilarang Memimpin Laga di CONCACAF
Pertandingan leg pertama Piala Champions CONCACAF antara Inter Miami dan Sporting Kansas City pada Kamis (20/2/2025) menyisakan insiden kontroversial.
Ortiz Nava, yang bertugas sebagai pengadil lapangan, terlihat mendekati Lionel Messi setelah laga berakhir. Wasit berusia 36 tahun itu meminta tanda tangan kepada Messi dan bahkan menerima jersey sang megabintang.
Laporan ESPN menyebutkan bahwa meskipun Ortiz Nava tampaknya telah membayar untuk jersey tersebut, tindakannya tetap dianggap tidak profesional.
CONCACAF kemudian menjatuhkan sanksi larangan memimpin pertandingan di kompetisi mereka selama enam bulan.
Dalam pernyataan resmi, CONCACAF menegaskan bahwa tindakan Ortiz Nava tidak sesuai dengan Kode Etik Konfederasi untuk wasit pertandingan.
“Wasit telah mengakui kesalahannya. Ia meminta maaf atas insiden tersebut dan menerima tindakan disiplin yang diterapkan oleh CONCACAF,” bunyi pernyataan resmi.
Meski demikian, federasi sepak bola Amerika Utara, Tengah, dan Karibia itu mengklarifikasi bahwa Ortiz Nava meminta tanda tangan untuk anggota keluarganya yang berkebutuhan khusus.
Kendati begitu, hukuman tetap berlaku. Menariknya, Ortiz Nava masih diperbolehkan memimpin pertandingan Liga MX di Meksiko meskipun sedang menjalani sanksi dari CONCACAF.
Bahkan, ia tetap bertugas dalam laga antara Puebla dan Club Tijuana baru-baru ini.
Messi Didenda Setelah Insiden di MLS
Sementara itu, Lionel Messi juga terlibat dalam insiden lain hanya tiga hari setelah laga melawan Kansas City.
Saat Inter Miami menghadapi New York City FC dalam laga pembuka MLS musim ini pada Minggu (23/2/2025), La Pulga kembali menjadi sorotan.
Dalam pertandingan tersebut, Inter Miami hampir mengalami kekalahan setelah bermain dengan 10 pemain sejak menit ke-23 akibat kartu merah langsung yang diberikan kepada Thomas Aviles.
New York City sempat berbalik unggul melalui gol Mitja Illenic (26′) dan Adrian Martinez (55′), sebelum akhirnya Inter Miami menyamakan kedudukan lewat gol dramatis Telasco Segovia pada menit ke-90+10′. Laga pun berakhir dengan skor 2-2.
Setelah pertandingan usai, Messi tampak frustrasi dan terlihat berbicara dengan asisten pelatih New York City, Mehdi Ballouchy.
Namun, yang menjadi kontroversi adalah saat Messi mengakhiri percakapan, ia meletakkan tangannya di belakang leher Ballouchy, yang kemudian memicu reaksi terkejut dari mantan pemain asal Maroko itu.
Atas tindakannya tersebut, Komite Disiplin MLS menjatuhkan denda kepada Messi. Liga merilis pernyataan resmi yang menyatakan bahwa kapten Inter Miami itu melanggar kebijakan menyentuh wajah, kepala, atau leher lawan.
“Komite Disiplin MLS telah mendenda penyerang Inter Miami CF Lionel Messi dengan jumlah yang tidak disebutkan karena melanggar kebijakan menempelkan tangan ke wajah/kepala/leher lawan setelah pertandingan Inter Miami melawan New York City FC berakhir pada tanggal 22 Februari,” demikian bunyi pernyataan MLS.
Dua insiden ini menyoroti pentingnya menjaga profesionalisme dalam sepak bola, baik dari pihak wasit maupun pemain.
Marco Antonio Ortiz Nava harus menerima konsekuensi dari tindakannya dengan larangan memimpin pertandingan di kompetisi CONCACAF, meskipun ia masih bisa bertugas di Liga MX.
Di sisi lain, Lionel Messi juga menghadapi sanksi berupa denda atas perilakunya di laga MLS. Sepak bola selalu penuh drama, dan kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk menjaga etika dalam dunia olahraga. Trenbola